Super Kece!!! Cover Lagu Satu Abad NU Jadi Kado Spesial SMKN 1 Klabang

Puncak Peringatan 1 Abad NU bakal digelar di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada besok, Selasa (07/02/2023). Pada acara akbar yang bakal diikuti tidak kurang dari 1 juta warga NU dari berbagai pelosok negeri ini, panitia telah mengemas berbagai acara spektakuler dan penuh keberkahan.
Momentum bersejarah ini menggerakkan animo seluruh lapisan masyarakat khususnya warga NU sangat luar biasa tak terbendung untuk berbondong-bondong menuju Sidoarjo. Hal ini terlihat mulai dari konten dan pesan-pesan digital di media sosial yang ikut serta memeriahkan 1 Abad NU sampai berbagai macam upaya untuk berangkat ke Sidoarjo.

Tak terkecuali dengan lembaga pendidikan SMKN 1 Klabang, Kabupaten Bondowoso yang juga telah menyiapkan persembahan cover lagu satu abad NU.

Kepala SMKN 1 Klabang Daris Wibisono Setiawan menegaskan bahwasannya sebuah keberuntungan kita bisa menemui momentum 1 Abad NU karena belum tentu untuk satu abad yang akan datang.
“Mari menjadi bagian dari sejarah 1 abad NU karena untuk satu abad yang akan datang kita tidak merayakannya di dunia” imbuh Daris bangga.

Lebih lanjut, Wakil Ketua LP Ma’arif NU Bondowoso tersebut menegaskan bahwa kado spesial harlah satu abad NU dengan melakukan cover lagu satu abad NU maha karya KH. Mustofa Bisri. “Cover lagu Satu Abad NU itu kolaborasi antara mas Redi guru seni budaya dan mas Priyo guru Agama Islam SMKN 1 Klabang” terang Daris sambil menunjukkan konten youtube.

Hal senada juga disampaiakan oleh aktor utama cover lagu yakni Rudi. Guru Seni Budaya yang banyak meraih prestasi serta sangat piawai meniup seruling tersebut menegaskan bahawasannya cover lagu satu abad NU yang dilakukan atas dasar cintanya yang begitu besar kepada NU.
“Hanya ingin mengharap barokah NU, dianggap menjadi santri Mbah Hasyim Asy’ari sehingga bisa selamat dunia akhirat, itu saja tujuannya” tegas Redi

Sementara itu, guru agama SMKN 1 Klabang Prio Danik yang terkenal juga dengan suara merdunya, turut ikut mengisi vocal juga mengaku semuanya dilakukan karena ingin menjadi bagian satu abad NU dan rasa bangganya terhadap ulama-ulama NU.
“Ajaran NU yang meneduhkan, suka merangkul dan tidak suka memukul, sangat ramah dan tidak gampang marah” jelas Prio.